a. Pengertian Era Informasi
Pertemuan antara teknologi mutakhir dengan
komputer melahirkan sebuah era baru, yakni era informasi. Era dimana melahirkan
global village (desa global).
Sehingga dapat dikatakan sebagai Word Of The Year. Globalisasi berasal
dari kata golabal yang artinya secara umum atau keselurun. Era global adalah
proses masuknya sebuah Negara keruang lingkup dunia, sehingga sekat-sekat
(pembatas) antara Negara akan semakin kabur. Globalisasi biasanya ditandai
dengan semakin majunya teknologi komunikasi, inilah yang disebut dengan era
informasi. (Marwah Daud Ibrahim, Teknologi
Emansipasi dan Tendensi, hal. 72).
Collin Cherry mengatakan perkembangan
teknologi komunikasi yang cepat (explosion)
disebabkan karena:
1.
Secara potensial teknologi komunikasi dapat menjangkau
seluruh permukaan bumi hanya dalam tempo waktu yang sekajap.
2.
Jumlah pesan dan arus lalu lintas informasi telah
berlipat ganda.
3.
Kompleksitas teknologi sendir semakin lama semakin
canggih.
Era globalisasi informasi memiliki potensi
mengubah hampir seluruh sistem kehidupan masyarakat, politik, ekonomi, budaya
dan sebagainya. Dialog antar budaya progresif barat dan budaya ekspresif timur
berlangsung dalam skala besar-besaran tanpa disadari. sehingga mampu mengubah
citra suatu Negara. (AM. Saefuddin. Desekularisasi
Pemikiran: Landasan Islamisasi. Hal.
157)
Beberapa ciri dari era globalisasi informasi
1.
Dari masyarakat global adalah semakin tingginya
peradaban yang ditopang oleh keberadaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Masyarakat modern sebagaimana dihasilkan oleh industrialisasi masyarakat dengan
struktur kehidupan yang dinamis, kreatif untuk melahirkan ide-ide baru demi
kepentingan manusia dan beberapa sektor kehidupan. Dan akan berlanjut pada
bergesernya nilai-nilai budaya.
2.
Serangan komunikasi dan informasi yang menembus
batas-batas budaya. John Naisbitt mengidentifikasi beberapa hal yang dapat diperhatikan
mengenai perubahan masyarakat industri ke masyarakat informasi, dan mencirikan
masyarakat informasi.
- Masyarakat informasi merupakan suatu realitas ekonomi.
- Inovasi di bidang komunikasi dan teknologi komputer akan menambah langkah perubahan dalam penyebaran informasi dan percepatan arus informasi.
- Peralihan teknologi secara perlahan akan melahirkan aktivitas dalam proses produksi yang baru.
- Sistem pendidikan bisa didapatkan dimana saja tidak harus melalui lembaga formal.
- Keberhasilan atau kegagalan teknologi komunikasi ditentukan oleh prinsip teknologi tinggi dengan sentuhan yang tinggi pula.
3.
Tingginya laju transformasi sosial, informasi dan
peristiwa yang terjadi di belahan dunia secara cepat dapat diakses oleh manusia
di benua lain.
4.
Terjadinya perubahan gaya hidup (lifestyle). Implikasinya terjadilah perubahan sistem nilai karena
pembenturan nilai yang diadopsi oleh masyarakat belum tentu sesuai dengan latar
belakang budaya.
5.
Semakin tajamnya gap
antara negara industri dengan negara berkembang artinya arus informasi
dunia akan semakin dikuasai oleh negara-negara maju.
b. Kajian Tentang Informasi Dakwah Islam
Dakwah adalah simbol dari penyebaran informasi islam, dakwa sendiri merupakan
penyebaran informasi yang berbasis islam dengan harapan mampu membawa perubahan
dari yang tidak baik menujuh baik dan baik menuju kesempurnaan, dengan isi
pesan informasi yang berlandasan kebenaran Al-qur’an dan Hadits maka komunikasi
islam memiliki ciri khas tersendiri yang berbeda dengan komunikasi lainnya.
Dalam persektif islam, komunikasi
disamping untuk mewujudkan hubungan
secara fertikal kepada Allah, juga untuk menegakkan komunikasi secara
horizontal terhadap sesama manusia. Komunikasi dengan Allah tercermin dalam
bentuk ibadah-ibadah fardu yang
bertujuan untuk membentuk takwa sedangkan ibadah sesama manusia terwujud dari
hubungan social (muamallah)yang
tercermin pada semua aspek kehidupan. (Mohd. Yusof Hussain. Dua Puluh Lima Soal Jawab Mengenai Komunikasi Islam.
Hal. 1).
Beberapa
hal yang membedakan komunikasi islam degan komunikasi barat, diantaranya:
a.
Teori-teori komunikasi yang dikembangkan oleh para
pemikir muslim. Tujuan akhirnya adalah menjadikan komunikasi islam sebagai
komunikasi alternatif, terutama dalam menjunjung nilai-nilai kemanusian yang
bersesuaian dengan fitrah penciptaan manusia. Sedangkan teori komunikasi yang
dikembangkan oleh barat lebih menekankan pada aspek emprikal serat mengabaikan
aspek normative dan historikal
b.
Dalam aspek perubahan sosial dan pembangunan
masyarakat. Komunikasi barat cenderunng bersifat fositivistik dan fungsional
yang berorientasi kepada individu, bukan kepada keseluruhan sistem sosial dan
fingsi sosiobudaya. Sedangkan komunikasi islam menyangkut nilai-nilai
kebenaran, kesederhanaan, kebaikan, kejujuran, integritas, keadilaan,
keshahihan pesan dan sumbernya, karena komunikasi islam ditegakkan berdasarkan
hubugan segitiga antara Allah, manusia, dan masyarakat.
Sesuai dengan firman Allah dalam QS
An-Nahl Ayat 116
wur (#qä9qà)s?
$yJÏ9 ß#ÅÁs?
ãNà6çGoYÅ¡ø9r& z>És3ø9$#
#x»yd ×@»n=ym
#x»ydur ×P#tym
(#rçtIøÿtGÏj9 n?tã
«!$# z>És3ø9$#
4 ¨bÎ) tûïÏ%©!$#
tbrçtIøÿt n?tã
«!$# z>És3ø9$#
w tbqßsÎ=øÿã
ÇÊÊÏÈ
Artinya:
Dan janganlah kamu mengatakan terhadap
apa yang disebut-sebut oleh lidahmu secara Dusta "Ini halal dan ini
haram", untuk mengada-adakan kebohongan terhadap Allah. Sesungguhnya
orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah Tiadalah beruntung.
Jadi Membangun komuniksi islam tidak harus
dimulai dari nol, karena fungsi komunikasi islam adalah untuk mewujudkan
persamaan makna, dengan demikian akan terjadi perubahan sikap atau tingkah laku
kepada mayarakat yang muslim, karena komunikasi islam adalah kebahagian hidup
dunia dan akhirat yang titik tekannya pada aspek komunikan (Mad’u) bukan pada
komunikator (Da’i)
c. Tantangan Dakwah dalam Era Informasi
Menurut Ziauddin Sardar revolusi informasi
kini sedang dijajakan sebagai suatu rahmat bagi umat manusia.Penjajaannya di
televisi, surat
kabar, dan majalah yang mewah begitu agresif dan menarik.
Abad informasi adalah upaya untuk
meningkatkan pengendalian manusia atas kehidupannya, tapi semua kenyataan
tersebut berbalik. Bagi dunia muslim, revolusi infomasi menghadirkan
tantangan-tantangan khusus yang harus diatasi demi kelangsungan hidup fisik
maupun budaya umat. Menghadapi kemajuan sistem informasi ibarat melewati padang ranjau, kemajuan
komunikasi dapat menghantarkan alat komunikasi masa dan penggunaanya dengan
baik, namun dibalik itu semua sering terjadi pelanggaran nilai-nilai yang ada,
inilah yang menjadi tantangan dakwah dalam era komunikasi. (.Ziauddin Sardar. (Terj) Tantangan Dunia Islam Abad 21. Hal 13).
Beberapa
tantangan yang dapat di identifikasi pada era globalisasi informasi adalah
sebagai berikut:
- Keberadaan publikasi informasi merupakan sarana efektif penyebar isu masalah yang dihadapi dalam proses komunikasi seperti ini adalah timbulnya rasa curiga terhadap ras. Budaya dan negara lain. Komunikasi islam dihadapkan pada pertarungan ideology dan pemikiran dan untuk seterusnya mempengarui sekaligus membentuk opini publik tentang islam dan umat islam, dalam menghadapi isu-isu negatif informasi barat tentang dunia islam.
- Dalam banyak aspek keperkasan barat dalam dominasi informasi pada era ini menimbulkan sekularisme, kapitalisme, pragtimesme dan sebagainya. Ini menjadi tatangan tersendiri bagi konsep bangunan komunikasi islam di masa depan untuk seluruh nilai-ilai komunikasi informasi yang bertentangan dengan nilai luhur islam.
- Dari sisi pelaksanaan komunikasi informasi, ekspose persoalan-persoalan seksualitas, peperangan, dan tindakan kriminal lainnya mendatangkan efek yang berbanding terbalik dengan tujuan komunikasi da informasi itu sendiri. Dihadapkan dengan masalah yang dapat mempengarui prilaku masyarakat juga cenderung sebagaimana yang dilihat, didengar dan disaksikan. Ditambah pertentangan ulama yang masih memperdebakan halal-haram tayangan media-media tertentu. Tantangan komunikasi islam dalam konteks ini bagaimana menghadirkan isi pesan komunikasi yang sesuai dengan fungsi komunikasi itu sendiri yakni, to inform, to educate, to entertain. Sehingga mendorong terciptanya perubahan sikap atau tingkah laku masyarakat muslim untuk kepentingan mencapai kemaslahatan dunia dan akhirat.
- Lemah sumber daya modal maupun kualitas negara-negara muslim mengimport teknologi komunikasi informasi dari dunia barat, bersamaan dengan itu adopsi nilai luar tidak bisa dihindarkan. Tantangan komunikasi islam pada era ini adalah mewujudkan komunikasi yang erbasis moral dan etika untuk kesejateraan umat manusia. (Hamid Mowlana, The New Global Order and Cultural Ecology. Hal 10-11).
d. Peluang Dakwah dalam Era Informasi
Menurut Ziauddin Sardar mengatakan
informasi bukanlah sesuatu yang baik atau buruk, adalah pemakaian yang membuat
benar atau salahnya komunikasi tersebut, sains tidaklah membawa mudarat, yang
membawah mudarat adalah orang yang menggunakannya.
Peluang pengembangan dakwah pada masa era
globalisasi informasi dan masa depan adalah:
1.
Peluang dalam pandangan islam, harus disadari bahwa
informasi akan mempunyai arti bahwa bila ia berada dalam kerangka pengetahuan
tentang masyarakat, yang selaras dengan aspek-aspek mutlak (substansional,
cultural, dan subjektif) suatu masyarakat. Peluang dakwah dapat memberikan
sumbangan positif kepada masyarakat itu sendiri. Keselarasan negara-negara
muslim dapat menghasilkan informasi mereka sendiri dengan dengan perlengkapan
yang relevan yang dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan informasi. Strategi
informasi bagi muslim harus didasarkan pada kesadaran ini. (Ziauddin Sardar. Hal.
22)
2.
Adanya perubahan dari era industri menuju era informasi
menyangkut masyarakat yang menjerus kepada masalah ekonomi, dalam bidang
informasi dan komunikasi ini akan mendatangkan kesempatan kerja. Misalnya
programmer reporter radio dan televisi. Semua menghabiskan waktu untuk
merencanakan, memproses, dan mendistribusikan informasi. Jadi pelang dakwah
dapat dilakkukan melalui media elektronik, surat kabar dan sebagainya. (F. Rachmadi, Informasi dan Komunikasi dalam Peraturan
Internasional, Hal 22)
3.
Pada masa depan komunikasi islam itu dapat dikembangkan dengan memperhatikan tujuh
konsep pokok islam yang mempunyai kaitan langsung dengan penciptaan dan
penyebaran informasi, yakni tauhid (keesaan), ‘ilm (ilmu pengetahuan), hikmah (kebijakan), ‘adl (keadilan), ijma’ (konsensus), syura’(musyawarah), istislah (kepentingan umum),
ummah (komunitas muslim sejagad). (Ziauddin Sardar, Hal.36).
4. Selama
abad pertama islam, tradisi lisan merupakan sarana utama dalam penyebaran
informasi, namun segera diketahui bahwa ingantan tidak dapat diandalkan
sepenuhnya, sehingga cacatan tertulispun mulai berlaku diantara penuntut ilmu
pengetahuan. Analisis singkat terhadap sejarah perbukuan periode klasik islam
menunjukan bahwa buku merupakan instruktur penyebaran informasi dalam rangka menegakan
peradaban muslim. Peluang kedepan tentu saja karena umat islam telah memeiliki
pengalam dan akar budaya masa lalu, menjadi sarana potensial untuk menguptodatekannya dan mengupgradenya dalam konteks kini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar