Jumat, 11 Februari 2011
PERINGATAN MAULID DI PONPES AR-RIYADH (Jasad Nabi Muhammad Saw Hidup Kembali, Dunia akan Damai)
Oleh: Rosi NS (Alumni Ar-Riyadh 2004)
PALEMBANG-PONPES AR-RIYADH, Peringatan lahirnya Nabi Muhammad Saw diperingati umat Islam di penjuru dunia, betapa tidak, kelahiran sosok insane al-kamil tersebut telah merubah peradaban dunia. Nabi Muhammad Saw adalah figur yang tidak ada tandingannya baik dari kemuliaan akhlaknya, kepemimpinannya, social, kebudayaan hidupnya dan keluhuran budi pekertinya. Pantas jika ia jadikan suri tauladan bagi pengikutnya.
Peringatan Maulid Rasul Saw juga di gelar di Pondok Pesantren Ar-Riyadh yang terletak di 13 Ulu Palembang, yang juga merupakan pondok pesantren yang telah berdiri 32 tahun silam, pondok tersebut didirikan oleh para zuriad Rasul Saw. Ratusan santri dan masyarakat umum di sekitar pondok, serta para tamu dan alumni dalam maupun luar negeri berkumpul pada hari Jumat (11/2) mengikuti peringatan maulid Nabi Saw.
Ustadz Syihabudin Shihab yang didatangkan langsung dari Kota Bogor, memberikan hikmah maulid dengan materi dan metode yang cukup menggugah hati para tamu Rasul Saw. Alumni Ponpes Darul Tauhid Malang ini mengingatkan kita akan mulianya sosok Nabi Muhammad Saw. Menurut belia sosok Nabi Muhammad adalah pemimpin yang tidak akan pernah ada gantinya, jika dibandingkan dengan zaman sekarang, sering terjadi kekacauan dalam kehidupan bermasyarakat, kisruh sara, pergolakan politik dan permasalahan ekonomi dan lain sebagainya, masalah tersebut telah melahirkan sifat manusia yang beringas dan tak sulid dibendung. Hanya satu yang dapat menjadikan bumi ini aman dan tentram adalah jika jasad yang ada di kota Madinah (Nabi Muhammad-red) tersebut dibangunkan dan dihidupkan kembali, maka amanlah bumi ini.
Penyebab beringasnya manusia karena terlalu cintanya manusia dengan urusan dunia, padahal menurut Ustadz Syihabudin, boleh kamu hidup sesukamu mau 40 tahun, 50 tahun, atau bahkan seratus tahun, tapi ingat pada khirnya nanti kamu akan mati juga. Boleh kamu mencintai istri-istrimu, anak-anakmu, hartamu, dan jabatan serta kedudukanmu, tapi ingat akhirnya kamu juga akan berpisah dengan apa yang kamu cinta.
Ustadz syihabudin mengingatkan bahwa hanya manusia yang mencintai Allah dan Aku (Muhammad Saw-red) rasul-Nya yang akan mendapatkan pertolongan dihari akhir nanti, pertolongan berupa syafaat serta masuk dalam golongan Nabi Muhammad Saw, siapa mereka? Ia adalah orang-orang yang mencintai Nabi Muhammad Saw melebihi cintanya pada anak dan istrinya serta harta-hartanya.
Namun yang menjadi problem dalam kehidupan umat Islam, yang hidupnya selalu melewati masa peringatan maulid Nabi Muhammad Saw, tidak ada perubahan dalam diri umat Islam. “Jika umur manusia itu 40 tahun, paling tidak sudah 30 tahun ia menyimak dan mengikuti peringatan Maulid Nabi, namun adakah perubahan yang terjadi dalam diri umat tersebut, tidak ada sama sekali” keluh Ustaz Syihabudin,
Mengapa hal itu bisa terjadi? “Karena Umat Islam hanya mengakui ajaran nabi Muhammad Saw melalui pengakuan lisan saja, tidak dengan hati, apalagi melakukan dengan tindakan. Umat Islam harus berubah sikapnya dan meneladani serta mengikuti seluruh ajarannya, dan mencontoh tingkah laku kehidupan Rasul Saw” tambah Ustaz Syihabudin.
Dalam penutupnya Ustadz Syihabudin mengajak santri Ponpes Ar-Riyadh, Masyarakat Umum serta para Alumni Ponpes, untuk hijrah dari kehidupan yang selama ini jauh dari Allah Swt dan Rasul-Nya, menuju kehidupan yang mencintai Allah dan Rasul-Nya dan melaksanakan perintah dan tuntunan secara Kaffah.
Dalam agenda peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw tersebut, juga digelar peringatan ulang tahun Ponpes Ar-Riyadh yang ke 32. Ustadz Syihabudin menambahkan bahwa umat Islam harus terus membantu berjalannya proses pendidikan Islam yang ada di seluruh Indonesia, karena melalui santri-santri yang dididik ponpes-ponpes tersebutlah yang akan membangun bangsa ini dengan akhlak al-karimah.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar