Rabu, 02 Maret 2011

Kiat Membangun Kredibilitas Dan Inovatif


Oleh KH ABDULLAH GYMNASTIAR

Apapun OPINI yang berkembang tentang AA Gim, tapi apa yang ia katakan dan ia tulis dalam karya bukunya bisa membuat orang sadar dan mawas diri... Aa Gim banyak memberi motivasi.
Semoga bermanfaat....


Post Oleh: Rosi NS, S.Pd.I


Kiat membangun kredibilitas adalah pertama, kita harus menjadi orang yang sangat terbukti dan teruji dalam segala situasi tentang kejujuran kita. Kejujuran adalah kehormatan kita.
Kedua, dalam bersikap dan berinteraksi kita harus sangat menjaga kualitas kecakapan. Ini diperoleh dengan ilmu, wawasan dan latihan yang terus menerus hingga kita bisa memuaskan orang lain. Makin banyak titik-titik kepuasan yang kita buat, kita akan makin disukai dan dipercaya. Sebaliknya, makin banyak titik-titik kekecewaan, makin pudar pula kepercayaan orang pada kita.
Sekarang, yang ketiga adalah inovasi. Kreatifitas dan inovasi adalah salah satu kunci bagaimana orang bisa mempertahankan kredibilitasnya. Kita semua tahu bahwa segala sesuatu dalam hidup ini selalu berubah; tubuh berubah, kebutuhan berubah, potensi masalah berubah, semua berubah. Satu-satunya yang tidak berubah adalah perubahan itu sendiri. Bagaimana mungkin kita menyikapi segala yang berubah dengan pribadi yang tetap.
Orang cenderung menyukai sesuatu yang lebih baru, yang lebih berkualitas, yang lebih efektif penggunannya, dan yang lebih hemat pembiayaannya. Dalam pertarungan iklan, kita menyaksikan bahwa barang-barang baru yang lebih kreatif ternyata lebih disukai. Orang akan meninggalkan sesuatu yang dianggap tak sesuai zaman. Hal ini tentu telah diketahui dan diyakini oleh kita.
Begitupun diri kita, bila kita menjadi seorang ayah atau ibu dan tidak mempunyai kreatifitas baru dalam mendidik anak-anak kita, misalnya hanya memakai standar pendidikan masa lalu dengan kondisi yang kita alami zaman dulu, ini akan mengakibatkan tindakan-tindakan yang jauh dari kebijaksanaan, hingga wibawa kita pun bisa rontok di rumah.
Begitu pun di kantor, bila kedudukan kita makin tinggi, tapi kita tak memiliki kreasi dan inovasi baru dalam memperbaiki diri, dalam kearifan dan dalam ide-ide baru, maka kita bisa jatuh dalam pandangan partner kerja kita. Bahkan orang yang pertama kali disegani dan dihormati pun tak bisa bertahan kalau dia tak mempunyai inovasi baru.
Dalam dakwah, kalau dakwah kita monoton dari hari ke hari, dari bulan ke bulan, dari tahun ke tahun, maka orang akan jemu dan meninggalkan. Ini bukan salah pendengar karena memang demikian sunatullohnya.
Di negara kita, kita melihat orang-orang bertumbangan, para pimpinan negara ini berjatuhan. Hal ini terjadi pertama, diduga karena kurang jujur. Kedua, kurang cakap mengelola bangsa ini. Ketiga, tak ada inovasi-inovasi yang kreatif atau hal-hal baru yang menjadi solusi. Akibatnya masyarakat tidak mempercayainya dan ahkhirnya menjadi terpelanting.
Kita tak boleh berhenti berinovasi. Agar diri kita penuh dengan inovasi-inovasi baru, rahasianya adalah kita harus selalu mengeluarkan dana, waktu, tenaga, pikiran, kemudian menyusun dan merealisasikan program tentang pengembangan diri kita.
Jadi, rahasianya adalah sampai sejauh mana kegigihan kita mencari ilmu dan mengembangkan wawasan dengan bertanya, berkunjung, melihat atau merasakan sesuatu.
Kalau kita amat lamban meng up grade diri kita atau amat lamban mencari akses-akses untuk meluaskan wawasan dan kemampuan kita, maka kita akan dibelenggu oleh keterbatasan. Hal itulah yang membuat kita tak kreatif.
Oleh karena itu, bila kita memiliki keuntungan dalam bentuk apapun, segeralah sisihkan untuk investasi. Investasi termahal adalah pengembangan diri kita, yakni pengembangan ilmu, wawasan, dan keterampilan. Semua itu harus dilakukan secara terus menerus, tak boleh berhenti sampai mati.
Kita tak harus menjadi yang paling baik, tapi setidaknya kita harus selalu lebih baik. Syukur bila kita bisa menjadi yang terbaik dari yang paling baik.
Kita tunggu saat malaikat maut datang menjemput dengan karya terbaik dan terbaru kita, yang didasari dengan hati yang paling tulus. Kita tinggalkan dunia ini sesudah kita persembahkan yang paling bernilai dan bermakna bagi dunia dan berarti bagi akhirat nanti.
Selamat berjuang saudara-saudara sekalian. Mudah-mudahan ilmu yang sederhana ini bisa menjadi bahan renungan dan menjadi pemotivasi agar kita bisa memperbaiki sisa umur kita dan bisa mempertanggungjawabkannya di hadapan Alloh SWT.

Tidak ada komentar: